Palu – Harga beras umum di pasar Kota Palu kembali naik sekitar Rp 75 ribu per 5 Kg hingga mencapai Rp 80 ribu per 5 Kg. Melihat kondisi tersebut, Tim Satgas Pangan Sulteng melakukan sidak di beberapa pasar. Hasilnya menunjukkan ketersediaan beras masih mencukupi.
Kasubdit Reserse Kriminal dan Perdagangan Polda Sulteng Kompol Andi Syaiful salah satu tim Satgas Pangan berharap masyarakat tidak perlu panik.
Ia juga mengatakan, pemeriksaan yang mereka lakukan untuk memantau ketersediaan bahan pokok seperti beras dan bahan kebutuhan pokok serta barang penting (Bapokting) lainya.
Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulteng Doni Iwan Setiawan mengatakan, pemeriksaan merupakan kegiatan rutin untuk memantau ketersediaan stok dan harga di pasaran.
Menurut dia, ketersediaan seluruh pasokan pangan dalam kondisi aman, namun dalam dua pekan terakhir terjadi kenaikan harga beras, dimana harga beras premium menyentuh Rp15 ribu per kg menjadi Rp16 ribu per kg. kg, hal ini terjadi karena beberapa faktor seperti faktor cuaca, faktor alam, keterlambatan masa tanam. Namun, dia optimistis dalam dua atau tiga bulan ke depan, saat panen raya tiba, harga akan kembali stabil.
“Saya menghimbau masyarakat menjadikan beras murah Bulog sebagai alternatif beras premium yang ada di pasaran, yang dibandrol dengan harga Rp 11 ribu per kg dengan kualitas premium namun dijual dengan harga menengah. Kami juga berharap Bulog dapat meningkatkan ketersediaan beras di pasar sehingga bisa menurunkan harga beras di masyarakat,” ujarnya
Terpisah, Kasubbag Penmas Kompol Sugeng Lestari menjelaskan, tujuan peninjauan di Pasar Manonda dan Ritel Modern Grand Hero Palu adalah untuk memastikan ketersediaan bahan pokok khususnya beras dan bahan pokok penting lainnya.
Menurut Sugeng, kegiatan ini juga untuk memantau fluktuasi harga bahan pokok menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 1445 H.
“Pemeriksaan dilakukan tim Satgas Pangan Ditreskrimsus Polda Sulteng didampingi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Tengah dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Palu. ”jelasnya. (wt.com)