MOJOKERTO (ragamjatim.id) –Pemenrintah Mojokerto menggelar kerja bhakti massal di lingkungan sekitara rumahnya yang melibatkan semua anggota PNS/ASN/PPPK bersama warga mulai tingkat RT/RW se-Kota Mojokerto pada momen liburan Minggu (31/3/2024) pagi. Even kerja bareng jajaran pemerintah dengan warga secara serempak ini, fokus pada Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3 Mplus, dengan maksud memutus rantai penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD).
Pj. Wali Kota Ali Kuncoro menuturkan bahwa kasus DBD Jawa Timur saat ini mengalami lonjakan dan cara paling efektif untuk menanggulangi dan mencegah penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah dengan memperkuat Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3 MPlus.
“Untuk mencegah DBD diperlukan kesadaran dari semua pihak untuk terbiasa menanamkan budaya hidup bersih pada diri sendiri dan lingkungan masing-masing,” kata Mas Pj.
Menurut Ali Kuncoro, tanpa mengesampingkan kegiatan Jum’at bersih yang sudah membudaya dilingkungan warga dan Pemkot Mojokerto, maka pada kerja bakti massal pagi ini yang menjadi target utama Mas Pj adalah membersihkan tempat-tempat yang berpotensi menjadi tempat perindukan nyamuk seperti barang-barang bekas yang sekiranya dapat menjadi tempat penampungan air hujan.
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DinkesP2KB) dr. Farida Mariana menyampaikan kegiatan preventif PSN 3M Plus meliputi menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air, mendaur ulang berbagai barang yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk,
“Sementara Plus-nya antara lain dengan melakukan gotong royong untuk membersihkan lingkungan, menanam tanaman yang dapat menangkal nyamuk seperti lavender, serai, dan daun mint, memeriksa tempat-tempat yang digunakan untuk penampungan air (1 rumah 1 jumantik), memberikan larvasida pada penampungan air yang susah untuk dikuras serta meletakkan pakaian yang telah digunakan dalam wadah yang tertutup,” terangnya.
“Kami berharap kerja bakti massal ini dapat menjadi titik balik untuk meningkatkan kesadaran seluruh warga Kota Mojokerto dalam bergotong-royong menjaga kebersihan di lingkungan masing-masing, sehingga sudah tidak ada lagi tempat untuk jentik nyamuk berkembang biak,” harapnya.
Terkait fogging atau pengasapan, dr.Farida menegaskan bukan merupakan solusi terbaik untuk mencegah DBD, karena banyak efek samping dari pengasapan karena nyamuk semakin kebal sehingga lebih sulit untuk dibasmi dan hanya membunuh nyamuk dewasa, jentiknya masih hidup.
“Fogging juga mengakibatkan pencemaran lingkungan, dismaping itu juga berbahaya bagi manusia, seperti karsinogenik penyebab kanker, merusak paru-paru, menurunkan sistem kekebalan tubuh bahkan dapat merusak gen dan kromosom pada janin sehingga janin rentan kecacatan,”pungkas dr. Farida.(*)
0Komentar