BAWEAN, GRESIK (ragamjatim.id) - Ratusan ribu paket sembako terus mengalir ke Pulau Bawean untuk memenuhi kebutuhan warga terdampak gempa bumi tektonik di Tuban pada Jumat (22/3/2024). Gempa dengan kekuatan M 6,6 tersebut telah memporak porandakan fasilitas pendidikan tempat ibadah, kantor pemerintah dan rumah rumah penduduk.
Meski ratusan paket sembako di klaim telah didistribusikan dan dipastikan sampai ke warga terdampak. Namun tidak demikian nasip Hamin, 56 tahun warga Desa Dekatagung, Kecamatan Sangkapura dan keluarganya. Hingga hampir 10 hari sejak terjadi gempa, belum menerima paket sembako sekalipun dari petugas. Boro boro sembako, petugas saja ternyata juga belum ada yang datang.
"Belum ada petugas yang datang. Sembako juga belum pernah menerima," Kata Hamin, ketika ditemui Wartatransparansi.com pada Sabtu (30/3/2024). Pernyataan Hamim tersebut juga diamini istrinya Ernawati.
Keluarga ini beranggotakan 5 jiwa.Ibu Ernawati mengaku, keluarganya memilih tidur dibawah tenda yang di bangun secara mandiri dan seadanya. Hal itu karena bangunan rumahnya dianggap tidak layak. Rumah induknya retak retak, sedangkan dapurnya lebih parah lagi. Kebutuhan sehari hari makan seadanya.
Pantauan media ini, didepan rumah keluarga Hamin, terdapat dua tenda warna biru tanpa tulisan apapun. Tenda pertama untuk berteduh keluarga dan tenda kedua untuk dapur dan menutupi perabot rumah tangga yang sudah dikeluarkan. Ketika media ini masuk rumah terlihat jelas keretakan tembok rumah selebar satu sentimeter dan dan rumah dapur lebih parah lagi. Sementara dapur juga tidak ada tanda tanda bekas memasak.
"Baru sekali menerima bantuan. Itupun dari tetangga yang anaknya bekerja di Malaysia. Setelah itu sama sekali tidak ada bantuan. Saya tidak tau harus berbuat apa dan apakah akan menerima bantuan apa tidak sebab didata saja tidak," tandas Ernawati.
Getaran Gempa bumi di Tuban berdampak kepada warga di Bawean Gresik. Bahkan malah terparah ketimbang lainnya. Dari data yang diperoleh di lapangan di Kecamatan Sukapura terdapat 1.943 rumah rusak berat, sedang dan ringan,mempa 84 tempat ibadah, 68 sekolah rusak berat/ringan, 31 sekolah rusak ringan, 31 kantor, 1 rumah sakit dan 8 pompes.
Sebaliknya untuk Kecamatan Tambak kerusakan menimpa pada 1.365 rumah, 97 tempat ibadah, 58 sekolah rusak ringannerat, 31 sekolah rusak, 12 kantor, 2 pasar.Jumlah pengungsi di Kecamatan Sukapura 14.9p3 jiwa dan Kec. Tambak 18.7320 jiwa. (*)
0Komentar