KEDIRI ( ragamjatim. id) - Tiap 22 April diperingati selaku Hari Bumi Sejagat. Pemerintah Kabupaten Kediri tengah mengajukan rencana revitalisasi Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu( TPST) di Branggahan Kecamatan Ngadiluwih serta Sekoto Kecamatan Badas selaku komitmen tingkatkan pengelohan sampah.
Kepala Dinas Area Hidup( DLH) Kabupaten Kediri Putut Agung Subekti lewat Kepala Bidang Pegelolaan Sampah serta Limbah B3 Arman Fuadi menerangkan, pemerintah wilayah sepanjang ini fokus tingkatkan pengelolaan sampah ialah dengan menggunakan limbah sampah jadi benda yang mempunyai nilai murah.
Upaya kenaikan tersebut diisyarati kala Pemerintah Kabupaten Kediri tengah mengajukan kepada pemerintah pusat terpaut revitalisasi TPST Branggahan serta rencana pembangunan TPST Sekoto. Dimana, kedua tempat tersebut didesain jadi tempat pengolahan sampah di daerah Kediri bagian selatan serta utara.
“ Pemecahan kami masih mengupayakan buat memohon pendanaan dari pemerintah pusat terpaut revitalisasi TPST Branggahan serta rencana membangun TPST di Sekoto. Ini masih proses seluruh,” kata Arman, Senin( 22/ 4/ 2024).
Arman berkata, Tempat Pembuangan Akhir( TPA) berbeda konsep dengan keberadaan TPST. Bila TPA jadi tempat pembuangan sampah, sebaliknya TPST lebih diprioritaskan selaku tempat pengolahan sampah.
Rencana pembangunan TPST tersebut lantaran Kabupaten Kediri yang mempunyai luas dekat 1. 563 km² masih memerlukan tempat penampungan sampah. Mengingat volume pemakaian sampah masih terus hadapi kenaikan walaupun gencar dicoba upaya bimbingan.
Dikenal, pengelolaan sampah di Kabupaten Kediri sepanjang ini dicoba oleh Tempat Pengolahan Sampah Reduce- Reuse- Recycle( TPS3R) yang tersebar di sebagian titik. Di antara lain melaksanakan pengolahan sampah jadi kompos, memfilter resapan lindi TPA, dan pembakaran sampah.
“ Makanya kita usulkan buat TPST Sekoto serta Branggahan, nanti terdapat teknologi pengolahan sampah. Yang jelas harapannya dapat mencerna serta kurangi sampah di Kabupaten Kediri,” jelasnya.
Sebagaimana Pemerintah Kabupaten Kediri terus menekankan bimbingan kepada warga. Diisyarati Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana tatkala meninjau Kawasan Simpang 5 Gumul( SLG), yang menegaskan kalau kasus sampah bukan cuma jadi tanggungjawab petugas kebersihan, melainkan segala warga Kabupaten Kediri.
Karenanya, Arman berharap warga dapat tingkatkan pemahaman hendak kasus sampah. Sehingga pula berkontribusi dalam menanggulangi volume sampah yang terus menjadi bertambah. Tercantum meminimalisir pemakaian sampah plastik.
“ Warga wajib sadar serta hirau terhadap upaya- upaya pengurangan sampah di area tiap- tiap. Sebab permasalahan penindakan sampah kewenangannya lebih ke pemerintah, jika warga gimana upaya kurangi sampah,” tegasnya.
Merespon perihal itu, Mandor TPA Sekoto Iswanto meningkatkan, sepanjang ini pengelolaan sampah di TPA Sekoto masih terus berlangsung dengan mempraktikkan Prinsip 3R( Reduce, Reuse, Recycle). Meliputi sampah organik semacam daun yang diolah lewat sesi pemotongan, pengeringan, penggilingan, pembusukan, fermentasi sampai jadi komposting.
Setelah itu, pengelohan sampah berjenis kain dengan pembakaran lewat mesin eksalator, pembakaran ranting- ranting tumbuhan, serta pengolahan lewat kolam lindi selaku sistem penahanan yang dirancang buat mengumpulkan resapan cairan dari posisi TPA.
“ Dari 3R yang masuk ke mari sebagian telah( diolah), tetapi masih banyak yang belum terurai. Jadi senantiasa buat ditumpuk, ditata, dipadatkan di mari( TPA),” pungkasnya.