Plt. Kadis Dikbud Kota Mojokerto, Ruby Hartoyo pada Halalbihalah karyawan dan KS SD- SMP se-Kota Mojokertto, Senin (22/4/2024)
MOJOKERTO (ragamjatim.id) Plt. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mojokerto minta Kepala Sekolah (KS) SD dan SMP baik negeri maupaun swasta yang ada di Kota Mojokerto menggelar kerja bhakti pemberantasan sarang nyamuk di lingkungan sekolah. Upaya ini untuk mengantisipasi penyebaran DBD (Demam Berdarah Dengue) tidak sampai
menyerang pelajar pasca liburan.
Plt. Kepala Dinas Dikbud (Pendidikan dan Kebudayaan) Kota Mojokerto, Ruby Hartoyo M.Si menjelaskan, pasca liburan sekolah bulan April ini, kami minta kepala sekolah SD dan SMP baik negeri mauoun swasta yang ada di kota Mojokerto melakukan kerja bakti yang melibatkan guru bersama siswa dengan fokus pada Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
Upaya ini untuk mendukung pemerintahan kota Mojokerto yang berupaya memutus penyebaran DBD yang belakangan ini bulan (Maret dan April) sangat marak sehingga sehingga terjadi penumpukan pasien DBD di rumah sakit baik di kota maupun Kab. Mojokerto.
“Untuk mendukung Pemkot Mojokerto memutus rantai penyebaran BDB yang marak di bulan Maret dan April ini, kami minta semua kepala sekolah SD dan SMP swasta/negeri di kota Mojokerto melakukan kerja bhakti di lingkungan sekolah dengan melibatkan guru dan pelajar berfokus pada Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN),”pinta Ruby Hartoyo, usai acvara Halal Bihalah karyawan Dikbud bersama Kepala Sekolah, SD dan SMP se-Kota Mojokertto, Senin (22/4/2024).
Menurut Kadis Dikbud, usai liburan yang cukup panjang barusan di kebun-kebun, taman dan halaman sekolahan menyebabkan lingkungan sekolah rimbun dan banyak genangan air yang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti penyebar Demam Berdarah seiring intensitas hujan yang masih belum reda hingga saat ini.
“Akan lebih baik melakukan tindakan preventif terlebih dahulu, sebelum ada pelajar yang terserang DBD begitu masuk pertama sekolah usai liburan. Selain lingkungan sekolahan menjadi bersih dengan kerja bhakti bareng guru dan pelajar, juga membantu pemerinta memutus rantai penyebaran DBD di Mojokerto,”Tukas Ruby Hartoyo.
Secara terpisah Pj. Wali Kota Ali Kuncoro sangat mengapresiasi gebrakan Kadis Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) kota Mojokerto yang berinisiatif meminta guru dan pelajar melakukan kerja bhakti bareng dan serempak di semua sekolahan yang ada di kota Mojokerto, dengan fokus Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M plus, dengan maksud memutus rantai penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD).
Diakui bahwa kasus DBD Jawa Timur saat ini mengalami lonjakan dan cara paling efektif untuk menanggulangi dan mencegah penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah dengan memperkuat Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3 MPlus.
Ditambahkan sebelumnya Pemkot Mojokerto juga menggelar kerja bhakti yang melibatkan semua anggota PNS/ASN/PPPK bersama warga mulai tingkat RT/RW se-Kota Mojokerto. Even kerja bareng jajaran pemerintah dengan warga secara serempak ini, fokus pada Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3 Mplus, dengan maksud memutus rantai penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD).
Menurut Ali Kuncoro, perlunya kerja bakti massal seiring semakin meningkatnya kasus DBD ini, yang menjadi target utama membersihkan tempat-tempat yang berpotensi menjadi tempat perindukan nyamuk seperti barang-barang bekas yang sekiranya dapat menjadi tempat penampungan air hujan.
“Untuk mencegah DBD diperlukan kesadaran dari semua pihak untuk terbiasa menanamkan budaya hidup bersih pada diri sendiri dan lingkungan masing-masing,”tukas Mas Pj.(*)