SURABAYA (ragamjatim.id) - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono turut hadir membaur dalam Silaturahim Syawal 1445 Hijriyah dan Tausiyah Kebangsaan yang diadakan oleh LDII Provinsi Jawa Timur, Sabtu (27/4).
Bertemakan "Sinergi Ulama dan Umara Mewujudkan Ukhuwah Basyariyah Untuk Tetap Tegaknya NKRI", acara ini juga dihadiri Ketum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak, serta Pj. Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Bobby Soemiarsono.
Dalam sambutannya, Pj. Gubernur yang akrab disapa Adhy itu mengungkapkan pentingnya sinergi antara ulama dan umaro’ dalam menyukseskan pembangunan Jatim.
Untuk itu, di kesempatan ini ia memohon doa dari para ulama mengingat hubungan ulama dan umara (pemimpin) sejatinya tidak bisa dipisahkan dari satu sama lain.
"Ada 114 indikator terkait dengan layanan pemerintahan secara umum maupun khusus. Seperti inflasi, pengangguran, dan kemiskinan. Dilakukan survey selama beberapa bulan dan akhirnya Jawa Timur dinobatkan sebagai pemerintah yang berkinerja sangat baik tahun 2023. Tahun masa menjabat Bu Khofifah dan Pak Emil," katanya saat menghadiri acara di Pondok Pesantren Sabilurrosyidib Annur, Surabaya itu.
Meski begitu, Pj. Gubernur Adhy menekankan bahwa masih diperlukan fokus terhadap berbagai masalah sosial. Sehingga, dibutuhkan dukungan dan doa dari para ulama.
"Tantangan kita ke depan adalah terkait persoalan sosial. Yang pertama kemiskinan masih di batas 10%. Tapi untuk kemiskinan kronis Alhamdulillah dari yang dulu diawali Bu Khofifah di angka 4,4% sekarang menjadi 0,2% bahkan di 9 kabupaten sudah 0%," katanya.
"Target kami tentu di 2024 akhir seluruh kemiskinan ekstrem selesai di 0%. Mohon doa dari para ulama. Mohon dukungannya juga karena relasi ulama dengan umara harus baik, apalagi selama ini pemimpinnya ulama. Insya Allah Jawa Timur akan jadi berkah dan sejahtera," lanjut Adhy.
Lebih jauh, Adhy berharap Jawa Timur bisa sekali lagi melewati saat penting yang krusial, yakni Pilkada serentak. Terlebih karena masyarakatnya dapat menjaga kondusivitas saat Pemilu berlangsung.
"Kita juga akan menghadapi Pilkada serentak. Semoga kita bisa melalui dengan baik dan lancar. Mudah-mudahan kita tidak ada kendala. Seperti saat di luar prediksi, pesta demokrasi kemarin berjalan dengan lancar, kondusif, aman, dan juga membuat kebahagiaan, serta membawa dampak rejeki secara ekonomi," katanya.
Sementara itu pada kesempatan yang sama, Gubernur periode 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa dalam sambutannya berpesan agar ulama dan umaro’ terus berseiringan membangun kekuatan dan perbaikan untuk Jawa Timur.
“Pada posisi seperti inilah keberseiringan ulama dan Umaro’ dalam membangun penguatan demi penguatan dan perbaikan demi perbaikan. Kalau kita bergandengan tangan dan kita punya niat bersama menjadi sangat strategis menjadikan Jawa Timur Alhamdulillah Allah jadikan aman dan jaga ketrentaman,” ungkapnya.
Selain itu ia juga menyampaikan permohonan doa restu dan dukungan untuk kembali mencalonkan diri bersama Emil Elestianto Dardak sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur pada kontestasi perhelatan Pilkada yang akan datang.
“Bersama pak Emil saya merasa nyaman dan produktif, nyaman penting, produktif penting. Oleh karena itu doa kami apa yang sudah kami lakukan lima tahun yang lalu mudah-mudahan memberikan manfaat dan barokah,” katanya.
Kemudian, Khofifah menyampaikan terima kasih atas kerjasama semua pihak dalam membangun Jawa Timur dan sekaligus permohonan maaf apabila selama memimpin Jawa Timur pada periode 2019-2024 masih banyak kekurangan.
“Terima kasih, bahwa partnership yang terbangun selama ini menjadikan Alhamdulillah Jawa Timur Allah Jaga harmonis Partnership diantara kita semua. Matur nuwun semuanya dan mohon maaf semuanya,” tandasnya. (*)