Tpz5TSMiTpOoGUr6TSAoGpYlTY==
Light Dark
PT. Gudang Garam Meriahkan Parade Surabaya Vaganza 2024, Usung Tema Hujung Galuh Surya Kirana Churabaya

PT. Gudang Garam Meriahkan Parade Surabaya Vaganza 2024, Usung Tema Hujung Galuh Surya Kirana Churabaya

PT. Gudang Garam Meriahkan Parade Surabaya Vaganza 2024, Usung Tema Hujung Galuh Surya Kirana Churabaya
Daftar Isi
×

PT. Gudang Garam Meriahkan Parade Surabaya Vaganza 2024

KEDIRI
(ragamjatim.id) - Dalam suasana penuh semangat, dan kebersamaan menyambut perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-733 Kota Surabaya. Kehadiran kontingen PT Gudang Garam Tbk bakal membuat antusiasme masyarakat semakin menyala pada kegiatan Surabaya vaganza 2024.


Pemkot Surabaya menyelenggarakan kegiatan Surabaya Vaganza 2024 yaitu parade mobil bunga dan parade budaya pada Minggu, 26 Mei 2024 mulai pukul 13.00 WIB. Dari titik awal menuju Tugu Pahlawan menuju Balai Kota Surabaya. Diadakan di jantung Kota Pahlawan, acara tahunan ini menarik ribuan pengunjung dari berbagai daerah, salah satunya persembahan dari kontingen PT Gudang Garam. Seperti diketahui, kontingen Gudang Garam telah mendapat apresiasi sebagai penampil terbaik pertama dalam lima event berturut-turut terakhir.


" Surabaya Vaganza 2024, PT Gudang Garam Tbk. mengusung kisah masa keemasan hujung galuh surya kirana i churabaya (Ujung galuh ‘sinar matahari’ di Surabaya-red) kata Kabid Humas PT Gudang Garam Tbk, Iwhan Tri Cahyono, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (25/5/2024).


Dia menguraikan Hujung Galuh adalah nama pelabuhan utama yang sudah dikenal sejak zaman Raja Airlangga (1009- 1042).


Pelabuhan ini berada di sebelah Selatan kampung Galuhan, sebuah permukiman yang didirikan 100 tahun sebelum Gajah Mada menggunakannya sebagai markas militer/misi diplomatik menyatukan Nusantara.


Lanjut Ihwan, atas semangat penyatuan nusantara yang diinisiasi Raja Kertanegara itu dititipkan kepada putrinya Gayatri, merupakan istri Raden Wijaya pendiri Majapahit.


Dilanjutkan oleh putrinya Tribuwana Tunggadewi, hingga pemerintahan Raja Hayam Wuruk yang didampingi Mahapatih Gajah Mada. Pada prasasti Canggu, nama dan lokasi Surabaya terdeskripsikan dengan jelas, dan tertulis dalam aksara Jawa Kuno.


Jika ditulis dalam aksara latin menjadi Curabhaya, sebuah desa di tepian sungai yang menyediakan jasa penyeberangan atau tambangan.


Prasasti Canggu merupakan piagam kerajaan, yang berisi tentang peningkatan status desa-desa penyeberangan di seluruh Mandala Jawa (termasuk bandar besar di Kediri yakni Jung Biru yang ada di Desa Jung Biru, Kecamatan Gampengrejo).


Lebih lanjut Ihwan mengatakan, semangat membangun peradaban juga dilakukan di era Kerajaan Kahuripan, yang diwujudkan sebagai nama ibukota kerajaan di Kadhiri bernama Dhahanapura (Kota Kediri-red). Dhahana sendiri bermakna api atau surya yang melambangkan semangat.


" Sehingga semangat Hujung Galuh Surya Kirana i Churabaya (Ujung Galuh ‘Sinar Matahari’ di Surabaya) selaras dengan semangat yang dibangun PT Gudang Garam. Kita Adalah Surya," tutup Iwhan. (*) 

0Komentar