Saat ini, gawai atau gadget menjadi perangkat elektronik yang sulit sekali terlepas dari kehidupan sehari-hari. Ada berbagai jenis gadget pribadi yang umum dimiliki oleh banyak orang, mulai dari ponsel, laptop, tablet, komputer, dan lain-lain. Kendati demikian, ponsel masih memegang peranan yang besar dari segi kegunaannya karena benda tersebut berfungsi sebagai alat komunikasi utama. Banyak sekali hal yang bisa kamu lakukan melalui ponsel, baik itu mengirim pesan singkat, menelepon, berselancar di media sosial, bermain game , hingga menuntaskan pekerjaan melalui fitur-fitur pendukung yang tersedia. Meski begitu, nyatanya gawai juga menyimpan pengaruh buruk bagi kesehatan dan kehidupan sosial. Berikut dampak negatif gadget yang sebaiknya kamu cegah mulai dari sekarang.
10 Dampak Negatif Gadget
1. Gangguan Tidur
Dampak negatif gadget yang pertama adalah kemungkinan mengalami gangguan tidur yang cukup parah. Sebagian besar orang tanpa sadar sulit meninggalkan gawainya saat akan bersiap untuk tidur di malam hari. Mereka memilih untuk berselancar di media sosial, bermain game online , menelepon seseorang hingga berjam-jam, ataupun maraton film hingga pagi menjelang. Kebiasaan buruk ini jelas akan mengganggu jam tidur kamu jika dibiarkan terus-menerus. Akibatnya, kamu pun akan kehilangan tenaga untuk menjalani rutinitas harian karena mengurangi waktu istirahat yang cukup.
Beberapa penelitian menemukan bahwa paparan cahaya biru sebelum tidur, yang dihasilkan oleh smartphone atau layar laptop, dapat mengurangi rasa kantuk yang muncul sehingga berpotensi mempengaruhi kualitas istirahat mereka. Hal ini dikarenakan cahaya biru tersebut mampu menghalangi hormon melatonin yang berperan dalam mengatur pola tidur. Pada akhirnya, kondisi yang paling mungkin diderita adalah insomnia.
2. Sulit Konsentrasi
Apa yang akan terjadi selanjutnya bila kamu kecanduan terhadap gadget? Sulitnya memberikan konsentrasi yang lebih dalam setiap pekerjaan atau rutinitas sehari-hari adalah salah satu dampak negatif gadget yang paling sering dialami. Bahkan, sebagian lainnya sampai mengalami gangguan kecemasan apabila tidak dapat menggenggam ponsel sambil mengakses aplikasi tertentu barang sebentar saja. Akibatnya, terlalu sering berkutat pada ponsel bisa mengakibatkan sebagian besar pekerjaan menjadi terbengkalai karena gagal memfokuskan pikiran.
3. Munculnya Masalah Penglihatan
Jenis-jenis peralatan elektronik, seperti ponsel, tablet, layar komputer, ataupun laptop semuanya memancarkan cahaya biru atau sinar biru yang berbahaya bagi kesehatan. Saat sedang berkutat dengan layar gadget, bagian tubuh yang paling rentan terpapar efek negatif dari sinar biru adalah penglihatan. Menurut ilmu kesehatan, sinar biru adalah cahaya yang memiliki panjang gelombang lebih pendek, yaitu antara 415 hingga 455 nm, namun dengan tingkat energi yang jauh lebih tinggi dibandingkan warna lainnya.
Jika kamu terlalu sering menatap layar gadget, bukan tidak mungkin pancaran sinar biru tersebut mampu menyebabkan banyak gangguan pada mata, mulai dari penglihatan yang kabur, iritasi, mata berair, mata kering, kelelahan pada mata, hingga timbulnya risiko serius berupa katarak dan kerusakan retina.
Hal ini diperkuat dengan pernyataan seorang ilmuwan optik asal Universitas Toledo yang menemukan bahwa paparan sinar biru secara berlebihan dapat memicu reaksi kimia yang secara permanen merusak sel retina tertentu. Kematian sel ini menyebabkan degenerasi makula yang menjadi penyebab kebutaan utama pada orang berusia di atas 55 tahun.
4. Kecanggihan Gadget
Kamu yang merasa sulit untuk terlepas dari ponsel pribadi setiap jamnya sangat mungkin mengalami ketergantungan pada gadget. Dalam sejumlah situasi yang sudah memasuki tahap lanjut, kondisi ini disebut dengan nomophobia ( no mobile phone phobia ), yaitu suatu gangguan kecemasan yang dialami oleh seseorang saat berada jauh dari ponselnya. Ia akan terus-menerus khawatir apabila tidak dapat memeriksa ponsel atau mengetahui informasi terkini, bahkan ketika baterai ponsel tersebut habis atau terjadi hilangnya sinyal.
Sebuah penelitian berjudul ' Classifying Nomophobia as Smart-Phone Addiction Disorder ' yang dipublikasikan oleh University of California, Merced, menyebutkan bahwa berkembangnya nomophobia terjadi karena adanya kemudahan komunikasi dan kepuasan instan yang disediakan oleh ponsel pintar. Hal ini dapat mengembangkan perilaku adiktif dan kompulsif.
5. Kurangnya Minat untuk Bersosialisasi
Kamu yang merasa sulit untuk terlepas dari ponsel pribadi setiap jamnya sangat mungkin mengalami ketergantungan pada gadget. Dalam sejumlah situasi yang sudah memasuki tahap lanjut, kondisi ini disebut dengan nomophobia ( no mobile phone phobia ), yaitu suatu gangguan kecemasan yang dialami oleh seseorang saat berada jauh dari ponselnya. Ia akan terus-menerus khawatir apabila tidak dapat memeriksa ponsel atau mengetahui informasi terkini, bahkan ketika baterai ponsel tersebut habis atau terjadi hilangnya sinyal.
Sebuah penelitian berjudul ' Classifying Nomophobia as Smart-Phone Addiction Disorder ' yang dipublikasikan oleh University of California, Merced, menyebutkan bahwa berkembangnya nomophobia terjadi karena adanya kemudahan komunikasi dan kepuasan instan yang disediakan oleh ponsel pintar. Hal ini dapat mengembangkan perilaku adiktif dan kompulsif.
5. Kurangnya Minat untuk Bersosialisasi
Dampak negatif gadget lainnya yang mungkin dapat terjadi adalah perubahan pada postur tubuh. Saat tengah asyik menyelam di dalam komputer atau perangkat seluler, sebagian besar orang cenderung tidak memedulikan bagaimana posisi tubuh mereka pada saat itu. Padahal, cara mereka duduk atau berbaring bisa saja masuk ke dalam kategori postur tubuh yang salah, entah itu sering membungkuk ke depan ataupun melihat ke arah bawah dalam jangka waktu yang lama. Hal tersebut berpotensi memberikan tekanan pada bagian leher dan tulang belakang, sehingga tidak mungkin kondisi tubuhmu perlahan-lahan akan terlihat melengkung dan tidak proporsional.
Dalam sebuah penelitian berjudul ' Texting on Mobile Phones and Musculoskeletal Disorders in Young Adults: A Five Years Cohort Study ' yang dipublikasikan dalam jurnal Applied Ergonomics , menemukan adanya hubungan antara intensitas penggunaan ponsel dengan nyeri leher atau punggung bagian atas pada orang dewasa muda. Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar efek bersifat jangka pendek, meskipun beberapa orang harus mengalami gejala jangka panjang.
7. Nyeri Otot dan Sendi
Lebih lanjut, dampak negatif gadget setelah terjadinya postur tubuh yang memburuk adalah kemungkinan mengalami cedera otot dan sendi. Seseorang bisa bertahan menatap layar gadget selama berjam-jam tanpa memedulikan kesehatannya. Padahal, kebiasaan buruk itu justru sangat berpengaruh terhadap kondisi persendian. Hal ini karena tubuh kita dituntut untuk selalu menopang beban yang cukup kuat dalam jangka waktu lama. Tak heran, bila banyak orang yang sering mengalami nyeri sendi di bagian bahu serta leher. Cara mencegahnya adalah dengan melakukan peregangan sambil mengubah posisi sesering mungkin.
8. Rentan Mengalami Kecelakaan
Kamu termasuk orang yang gemar membawa gadget ke mana-mana? Tidak sedikit orang yang terlampau fokus dengan gawainya hingga mengakibatkan kurangnya kepekaan terhadap situasi dan kondisi yang ada di sekitar. Contohnya, kita meyakini bahwa menggunakan gadget saat sedang menyetir sangatlah berbahaya karena dapat membuat fokus seseorang menjadi teralihkan, namun tetap saja beberapa orang sering melakukan kesalahan tersebut lagi dan lagi, entah itu untuk sekedar menjawab panggilan telepon ataupun berbalas pesan singkat. Begitu pula ketika kamu bermain ponsel saat sedang berjalan di tempat umum. Sangat mungkin kamu akan mengalami risiko tertentu, tertabrak, ataupun menjadi korban kriminalitas.
9. Sakit Kepala
Tubuhmu tidak bisa terus-menerus menerima paparan sinar biru dan elektromagnetik yang terdapat di dalam gawai. Karena berkutat dengan gadget dalam durasi yang lama bisa menyebabkan mata lelah dan sakit kepala, bahkan dalam kondisi terburuk, kamu juga akan rentan mengalami stres dan depresi. Untuk mencegah hal ini, kamu bisa mulai menerapkan metode 20-20-20 secara rutin, yaitu setelah menggunakan gadget selama 20 menit, istirahatkan matamu selama 20 detik pula dengan menatap suatu benda yang jarak pandangnya jauh. Melansir Healthline , dibutuhkan waktu setidaknya 20 detik agar mata bisa benar-benar rileks setelah cukup tegang karena 'dipaksa' menatap layar gadget.
10. Meningkatkan Risiko Obesitas
Orang yang lebih suka menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bermain gadget rentan mengalami kegemukan atau obesitas. Penyebabnya adalah karena rutinitas yang mereka lakukan sangat jauh dengan pola hidup sehat, yaitu dengan cara berdiam diri di rumah tanpa melakukan banyak kegiatan produktif. Sebagian besar dari mereka juga cenderung malas bergerak walaupun hanya sekedar mencari udara segar. Begitu pula dengan jenis makanan yang rutin dikonsumsi. Jadi, pastikan untuk lebih sering melakukan aktivitas di luar rumah, terutama dengan olahraga yang teratur.
Nah, itu dia sepuluh dampak negatif gadget bila digunakan secara berlebihan. Sebelumnya, mulai kurangi penggunaan perangkat elektronik pribadi dan isi waktu berkualitas yang kamu miliki dengan berbagai kegiatan bermanfaat.
@Ragam Jatim
0Komentar