SIDOARJO - Majelis Khotmil Qur’an Ahad Wage, memggelar Haul Jam’ul Jawami’, di Balai RW 1 Kelurahan Celep Sidoarjo pada Minggu (8/12/2024)
Peringatan Haul Jam’ul Jawami’ Khotmil Qur’an Ahad Wage RW 1 Kelurahan Celep, sudah berlangsung hampir setengah abad atau 25 tahun. “Khotmil Qur’an di Balai RW ini sudah 25 tahun lebih, insyaAllah sudah 25 tahun ini menggelar acara Haul Jam’ul Jawami’,” kata Ustad Machfudi, Pimpinan Khotmil Qur’an Ahad Wage.
Usai membaca doa Al-Qur’an Ustad Machfudi memberikan hormat kepada puluhan jamaah. “Haul Jam’ul Jawami’ dirintis oleh KH Ismail, Berangkal Mojokerto,” katanya.
Seperti diketahui
Haul Jam’ul Jawami’
mulai digelar tahun 70-an, diawali di makam Syech Jumadil Kubro di kompleks pesarean peninggalan Kerajaan Majapahit di Mojokerto.
Memprakarsa haul para wali, ulama dan para karomah sebagai orang-orang sholihin pada jamannya, diselenggarakan tiga kiai sepuh, yaitu
KH Ismail Ibrohim Pondok Darul Hikmah Kedungmaling Mojokerto, Kiai Ilyas Karangnongko Kediri, dan Kiai Nawawi Tawangsari Trowulan Mojokerto.
“Haul itu pertama kali diadakan sesuai dengan penjelasan Kiai Mail, yaitu sekitar tahun 70-an di makam Syech Jumadil Kubro, kakek Sunan Ampel atau Mbah Raden Rahmat,” tandas Ustad Machfudi.
Acara diawali khataman Al-Qur’an sejak pagi dan dilanjutkan pembacaan sholawat, tahlil, dan ceramah agama tentang bersyukur dan selalu menceritakan kebaikan orang orang sholihin supaya Allah Subhanahu wa Ta’ala menurunkan rahmat.
Selain menceritakan orang orang sholihin, maka supaya menjaga iman dan taqwa juga pandai bersyukur, mengajak jamaah banyak berdzikir dan bersyukur. “Perintah Allah kalau kita berdzikir maka Allah SWT akan datang, dengan begitu supaya selalu mendapat pertolongan dan petunjuk dari Allah SWT. Demikian juga dengan banyak bersyukur supaya selalu mendapat tambahan kenikmatan dari Allah SWT,” kata Djoko Tetuko Abdul Latif saat ceramah Haul Jam’ul Jawami’, kemarin.
Selain itu, lanjut dia, menghadapi berbagai musibah akhir-akhir ini, agar jamaah selalu menjalankan sholat dan sabar. Juga belajar dari berbagai peristiwa bahwa derajat pangkat dan kehormatan hanya milik Allah SWT semata, sehingga selalu menyerahkan urusan kepada Allah SWT, setelah ikhtiyar dan menjauhkan diri dari sombong, iri dan dengki.
Acara Haul Jam’ul Jawami’ juga mengirimkan doa ahli kubur para jamaah dan orang orang sholihin serta yang berjasa di Kelalurahan Celep, selain wali, ulama dan orang orang karomah lain.
Menurut Machfudi pelaksanaan haul di Kadungmaling juga diadakan setiap tahun.
“Alhamdulillah saya insyaAllah setiap acara haul sebagai santri datang, dan dapat bersama memberikan penghormatan dengan kirim doa kepada orang orang sholihin serta ahli kubur,” tandas pimpinan Majelis Khotmil Al Qur’an Ahad Wage yang pernah belajar di Ponpes Darul Hikmah.
Haul Jam’ul Jawami’ kisahnya, lanjut dia, Kiai Mail —panggilan Kiai Haji Ismail Ibrohim— sering didatangi roh kamilah (roh orang orang sholeh) meminta untuk diadakan haul, dikirimi doa dengan sadaqoh kepada para pengikut haul.
Ketika itu, kata Machfudi, Kiai Mail bersama para santri sering mendatangi makan para wali, ulama, karomah, dan sholihin menyelenggarakan haul di tempat atau makam di mana para sholihin wafat. (*)
Copyright @Ragam Jatim