Sejarah Batik Tuban, Makna dan Filosofi yang Terkandung Didalamnya
Ragamjtim.id - Batik Tuban, Batik Tenun dengan motif persegi yang mengandung arti mendalam salah satu harta karun bangsa Indonesia dalam kerajinan adalah batik. Batik menjadi warisan budaya yang telah diakui secara internasional. Namun, ada beberapa jenis batik khas dari berbagai daerah yang tidak sepopuler batik lainnya. Salah satu contohnya adalah batik Tuban.
Batik Tuban, yang juga dikenal sebagai batik gedog, merupakan batik yang sangat khas dari masyarakat Tuban, yang dibuat dengan cara ditenun. Motif batik ini berbentuk kotak-kotak atau garis-garis hitam putih. Mari kita telaah lebih jauh mengenai batik Tuban.
Sejarah Batik Tuban
Sejarah Batik Tuban
Batik Tuban mendapatkan nama batik gedog karena proses pembuatannya, dimana kapas dipintal menjadi benang kemudian dianyam menjadi kain secara manual yang mengeluarkan suara 'dog dog'. Dari suara inilah masyarakat Tuban memberi nama batik ini sebagai batik gedog.
Batik gedog masih diproduksi sampai sekarang. Proses pembuatannya terletak di Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban. Salah satu yang menjadi pembeda batik ini dengan batik lainnya adalah jenis kain yang digunakan. Batik ini dibuat di atas kain tenun, yang menjadikannya ciri khas batik Tuban yang tidak banyak ditemukan di tempat lain. Proses pembuatan batik ini umumnya memakan waktu sekitar 3 bulan untuk memintal, menenun, membatik, dan mewarnai.
Motif Batik Tuban
Batik gedog masih diproduksi sampai sekarang. Proses pembuatannya terletak di Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban. Salah satu yang menjadi pembeda batik ini dengan batik lainnya adalah jenis kain yang digunakan. Batik ini dibuat di atas kain tenun, yang menjadikannya ciri khas batik Tuban yang tidak banyak ditemukan di tempat lain. Proses pembuatan batik ini umumnya memakan waktu sekitar 3 bulan untuk memintal, menenun, membatik, dan mewarnai.
Motif Batik Tuban
Batik Tuban atau batik Gedog memiliki motif yang unik dibandingkan batik-batik lain di Indonesia. Batik ini biasanya mengadopsi motif geometris. Motif ini dihasilkan dari gambar tanaman yang simetris. Pemilihan motif tersebut diambil karena kain batik ini memiliki tekstur yang sedikit kasar akibat dari proses tenun.
Selain itu, jenis tanaman yang sering digunakan untuk penghias motif batik Tuban adalah pohon kluwih, pohon kopi, kemiri, randu, dan ganggang. Hewan yang sering muncul dalam motif batik Tuban antara lain burung merak, segunting, serangga, dan hewan reptil.
Penggunaan warna pada batik gedog sendiri menggunakan warna alami dari pohon nila, mengkudu, dan akar pohon mangga.
Adapun warna batik Tuban terdiri dari empat jenis yaitu:
- Batik putihan, yaitu batik yang berwarna dasar putih dan memiliki corak biru tua atau hitam.
- Batik bangrod, yang memiliki ciri khas dengan warna merahnya.
- Batik pipitan, yaitu batik yang mencampurkan warna merah dan biru tua.
- Batik irengan, yang menggunakan warna dasar biru tua atau hitam dengan corak putih.
Pembuatan batik biasanya dilakukan oleh masyarakat saat menunggu masa tanam. Motif titik-titik pada batik gedog melambangkan kosmologi Jawa-Hindu yang dikenal sebagai kiblat papat lima pancer.
Makna dari motif tersebut adalah keserakahan manusia terhadap bumi.
Selain itu, motif berbentuk tanaman melambangkan kebutuhan pangan masyarakat, sedangkan motif burung melambangkan kehidupan di atas. Salah satu burung yang digunakan sebagai motif dalam batik Tuban adalah lok chan.
Sehingga, motif lok chan menjadi salah satu motif yang dominan di pesisir Tuban. Makna dari motif lok chan mencerminkan kebaikan, kelembutan, keanggunan, dan keabadian.
Sehingga, motif lok chan menjadi salah satu motif yang dominan di pesisir Tuban. Makna dari motif lok chan mencerminkan kebaikan, kelembutan, keanggunan, dan keabadian.
Pada zaman dahulu, di era Hindu, batik ini berfungsi sebagai tanda strata sosial bagi penggunanya. Masuknya Islam memberikan pengaruh baru dengan menambahkan motif pada batik gedog.
Perubahan ini hanya dibedakan berdasarkan usia penggunanya. Orang tua umumnya memakai batik dengan motif geometris dan warna gelap, sementara para pemuda memilih batik dengan motif non-geometris dan warna yang lebih cerah.
Demikian artikel mengenai batik Tuban yang mencakup sejarah, motif, dan maknanya. Batik Tuban atau batik gedog merupakan warisan budaya Indonesia yang selamanya perlu dilestarikan.(*)