Candi Hindu-Budha, Peninggalan Sejarah Terbesar dan Terkenal Di Indonesia
0 menit baca
Ragamjatim.id - Kumpulan candi Hindu-Buddha yang terbesar dan paling terkenal di Indonesia ini penting untuk kamu kenali. Berikut cuplikan sekilas penjelasan disertai gambar candi, lokasi, dan asal-usulnya!
Saat mempelajari sejarah Indonesia, tentu kamu menyadari bahwa Indonesia pernah mengalami periode di mana beberapa wilayahnya dikuasai oleh kerajaan-kerajaan yang menganut agama Hindu atau Buddha. Akibatnya, kerajaan-kerajaan ini meninggalkan jejak keberadaan mereka dalam beragam bentuk. Salah satu bukti tersebut adalah banyaknya candi yang terdapat di berbagai daerah di Indonesia.
Sebagai informasi, di era masa lalu, candi adalah bangunan yang terbuat dari batu yang berfungsi sebagai tempat ibadah serta lokasi penyimpanan abu jenazah raja atau pendeta Hindu-Buddha. Tentu saja, candi tidak hanya ada di Pulau Jawa tetapi juga di Pulau Bali hingga Sumatra.
Candi Hindu di Indonesia
Nah, saat berbicara tentang candi, mungkin dalam pikiran kita hanya terbayang Candi Borobudur atau Candi Prambanan saja. Padahal, Indonesia memiliki banyak sekali candi-candi Hindu-Buddha lain yang tentunya menarik untuk dipelajari. Dari candi-candi ini, kita juga bisa menemukan sejarah baru tentang masa Hindu-Buddha yang belum banyak orang ketahui, lho. Penasaran, kan? Mari kita lihat daftar candi Hindu-Buddha di Indonesia berikut ini.
1. Candi Asu Sengi - Magelang, Jawa Tengah
Candi Asu Sengi terletak di Dusun Candi Pos, Desa Sengi, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang dan berada di lereng Gunung Merapi sebelah barat di tepi Sungai Tlingsin Pabelan.
Nama candi ini sejatinya diberikan oleh masyarakat setempat saat pertama kali ditemukan. Hal ini disebabkan oleh arca Lembu Nandhi yang penampilannya sudah rusak dan lebih mirip anjing (asu - anjing dalam bahasa Jawa). Proses pemulihan bangunan candi ini masih berjalan, karena sempat terkena dampak erupsi Gunung Merapi. Di Candi Asu Sengi, selain bisa menikmati pemandangan candi yang menawan, pengunjung juga dapat menyaksikan upacara adat yang diadakan oleh masyarakat sekitar.
2. Candi Umbul - Magelang, Jawa Tengah
Candi Umbul berlokasi di Dusun Candi Umbul, Desa Kartoharjo, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang. Candi ini merupakan peninggalan Kerajaan Mataram Hindu pada dinasti Syailendra. Selain menawarkan suasana sejuk dan pemandangan sawah yang memukau, Candi Umbul juga memiliki dua kolam besar dan kecil yang bisa digunakan pengunjung untuk berendam.
3. Candi Klero - Semarang, Jawa Tengah
Candi Klero adalah salah satu candi bercorak Hindu yang terletak di Ngentak Lor, Klero, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang. Candi ini memiliki lokasi strategis, yaitu di Jalan Raya Salatiga-Solo dan tidak jauh dari Pasar Tengaran. Meskipun demikian, candi ini masih tergolong jarang dikunjungi.
Walaupun begitu, Candi Klero tetap dirawat dengan baik, dan ukurannya yang relatif kecil tidak akan membuat pengunjung merasa capek saat menjelajahinya.
4. Candi Pringapus - Temanggung, Jawa Tengah
Candi Pringapus adalah salah satu tujuan wisata sejarah yang terletak di daerah Temanggung, Jawa Tengah. Candi ini dapat menjadi tempat berfoto karena lingkungan di sekitarnya yang cantik dan terawat.
Pada jam-jam tertentu, pengunjung dapat menikmati pemandangan gunung dari Candi Pringapus. Tak hanya itu, warga lokal juga sering menggunakan halaman depan candi untuk upacara adat yang dapat disaksikan oleh pengunjung.
5. Candi Ngempon - Semarang, Jawa Tengah
Candi Ngempon, yang juga dikenal sebagai Candi Muncul, merupakan salah satu candi peninggalan kerajaan Hindu. Konon, candi ini berfungsi sebagai pusat pelatihan untuk mengasah keahlian seseorang menjadi empu atau mpu.
Sayangnya, Candi Ngempon masih tergolong sepi pengunjung. Namun, beberapa wisatawan datang ke Candi Ngempon untuk mencoba berendam di Pemandian Air Panas Petirtaan Derekan atau berfoto di sekitar candi.
6. Candi Prambanan - Sleman, Yogyakarta
Dikenal juga sebagai Candi Roro Jonggrand, kompleks Candi Prambanan adalah kompleks Candi Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 Masehi.
Berdasarkan prasasti Siwagrha, diketahui bahwa candi ini mulai dibangun sekitar tahun 850 Masehi oleh Rakai Pikatan, dan kemudian dikembangkan oleh Balitung Maha Sambu saat era kerajaan Medang Mataram.
Terletak di pegunungan Dieng, Candi Dieng merupakan Candi Hindu aliran Siwa yang diperkirakan dibangun pada akhir abad ke-8 hingga awal abad ke-9.
Dengan luas sekitar 1.8 x 0.8 km2, kompleks Candi Dieng terbagi menjadi 3 kelompok dan 1 candi yang berdiri sendiri, dengan nama yang diambil dari tokoh cerita dalam Kitab Mahabarata, yaitu kelompok Arjuna, kelompok Gatotkaca, kelompok Dwarawati, dan Candi Bima.
8. Candi Gedong Songo - Semarang, Jawa Tengah
Ditemukan oleh Raffles pada tahun 1804, Candi Gedong Songo adalah Candi Hindu warisan Wangsa Syailendra pada abad ke-9, tepatnya tahun 927 Masehi. Kompleks Candi yang terdiri dari 9 Candi ini tersebar di lereng Gunung Ungaran pada ketinggian sekitar 1200 m di atas permukaan laut.
9. Candi Jago - Malang, Jawa Timur
Berdasarkan informasi dari kitab Negarakertagama dan Pararaton, Candi Jago memiliki nama asli Jajaghu yang berarti 'kemegahan' yang pembangunannya dilakukan sebagai penghormatan kepada Raja Sri Jaya Wisnuwardhana, Raja Singasari yang menganut agama Syiwa Buddha, suatu aliran yang merupakan perpaduan antara ajaran Hindu dan Buddha.
Di candi yang dibangun menggunakan batuan andesit ini, para pengunjung bisa menemukan relief-relief Kunjarakarna dan Pancatantra yang ada di lokasi ini.
10. Candi Arca Gupolo - Sleman, Yogyakarta
Tidak seperti candi-candi Hindu sebelumnya, Arca Gupolo merupakan situs peninggalan beraliran Hindu yang tersusun dari tujuh arca. Nama Gupolo sendiri diberikan oleh penduduk setempat kepada patung Agastya yang merupakan salah satu arca yang terdapat dalam situs ini.
Di dekat lokasi ini juga terdapat sumber air yang jernih dan tak pernah kering meskipun di musim kemarau yang panjang.
11. Candi Sukuh - Karanganyar, Jawa Tengah
Sekilas, candi Hindu yang satu ini tampak seperti piramida. Selain bentuknya yang unik, candi ini cukup menarik perhatian karena penggambaran organ reproduksi manusia secara eksplisit terlihat pada relief dan arca di Candi Sukuh. Pada tahun 1995, situs Candi Sukuh diajukan ke UNESCO sebagai salah satu situs warisan dunia.
12. Candi Cetho - Karanganyar, Jawa Tengah
Candi bercorak Hindu di Indonesia yang selanjutnya adalah Candi Cetho, yang diperkirakan dibangun pada akhir era kerajaan Majapahit.
Candi Penataran adalah kompleks Candi Hindu terbesar di Jawa Timur yang sudah ada sejak zaman kerajaan Kediri. Berdasarkan informasi dari prasasti Palah, candi ini diperkirakan dibangun pada 1194 oleh Raja Çrnga (Syrenggra) yang bergelar Sri Maharaja Sri Sarweqwara Triwikramawataranindita Çrengalancana Digwijayottungadewa, dikenal dengan nama Candi Palah.
Awalnya, candi ini juga didirikan sebagai tempat upacara pemujaan untuk menangkis bahaya dari Gunung Kelud yang saat itu sering meletus.
14. Candi Cangkuang - Garut, Jawa Barat
Satu-satunya candi yang dapat ditemukan di tanah Sunda adalah Candi Cangkuang. Selain arca Dewa Siwa yang menunjukkan bahwa candi ini bercorak Hindu, di kompleks Candi juga terdapat makam Arief Muhammad yang konon merupakan leluhur penduduk setempat.
15. Candi Gunung Sari - Magelang, Jawa Tengah
Candi beraliran Hindu Siwa ini adalah tempat ditemukannya prasasti Canggal. Candi Gunung Sari diyakini merupakan peninggalan dari abad ke-6 hingga ke-8, menjadikannya sebagai candi tertua di tanah Jawa, lebih tua daripada Candi Borobudur dan Candi Prambanan.
16. Candi Gunung Wukir - Magelang, Jawa Tengah
Nama candi Hindu ini diambil dari lokasinya yang berada di Bukit Wukir. Namun, Candi Gunung Wukir juga dikenal dengan istilah Candi Cangkal atau Shiwalingga. Candi ini didirikan pada tahun 732 Masehi, pada masa pemerintahan Raja Sanjaya dari kerajaan Mataram Kuno.
17. Candi Sambisari - Sleman, Yogyakarta
Didirikan pada abad ke-9 di bawah pemerintahan Raja Rakai Garung pada zaman Kerajaan Mataram Kuno, candi ini ditemukan secara tidak sengaja pada tahun 1966 oleh seorang petani di Desa Sambisari.
Saat ditemukan, posisi Candi Sambisari berada 6,5 meter di bawah permukaan tanah. Diduga kuat hal ini disebabkan oleh timbunan lahar dari Gunung Merapi yang meletus pada awal abad ke-11 yang terlihat dari banyaknya material vulkanik di sekitar Candi Sambisari.
Candi Buddha di Indonesia
18. Candi Lumbung - Sleman, Yogyakarta
Candi Lumbung berlokasi di Dukuh Bener, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Candi Ngawen terletak di Desa Ngawen, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang. Candi ini memiliki lima candi kecil.
Candi Sojiwan berlokasi di Desa Kebon Dalem Kidul, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Prambanan. Meskipun berada di area Prambanan, Candi Sojiwan tetap dikategorikan sebagai candi yang bercorak Buddha.
Candi Sanggrahan, yang juga dikenal dengan nama Candi Cungkup, terletak di Desa Sanggrahan, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.
Secara administratif, Candi Batujaya berada di dua lokasi, yaitu Desa Segaran di Kecamatan Batujaya dan Desa Telagajaya yang termasuk Kecamatan Pakisjaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Dalam pembicaraan tentang candi beraliran Buddha, tidak lengkap rasanya tanpa menyebut Candi Borobudur. Dibangun pada abad ke-8 Masehi oleh penganut Buddha Mahayana, Candi Borobudur tersusun dari berbagai stupa.
Ukuran dan kemegahan Candi Borobudur menjadikannya monumen dan kuil Buddha terbesar di dunia, yang hingga kini masih dipakai untuk peribadatan umat Buddha, khususnya saat memperingati hari Trisuci Waisak.
24. Candi Kalasan - Sleman, Yogyakarta
Candi Kalasan, yang terdiri dari 52 stupa, merupakan candi beraliran Buddha yang didirikan sebagai penghormatan kepada Bodhisattva wanita, Tarabhawana. Candi ini juga sebagai bukti keberadaan Wangsa Syailendra yang berkuasa di Sriwijaya, Sumatera, atas tanah Jawa.
25. Candi Mendut - Magelang, Jawa Tengah
Candi Mendut dibangun pada masa pemerintahan Raja Indra dari Dinasti Syailendra, meliputi tiga arca Buddha besar, termasuk Dhyani Buddha Wairocana dalam sikap dharmacakramudra, diapit oleh arca Awalokiteśwara (Padmapāņi) di kiri dan arca Wajrapāņi di kanan.
26. Candi Pawon - Magelang, Jawa Tengah
Candi Pawon adalah candi Buddha yang terletak di antara Candi Borobudur dan Candi Mendut, dengan hubungan yang sangat erat. Hal ini terbukti dari posisi geografisnya yang lurus dan relief yang senada.
Menurut Casparis, Candi Pawon berfungsi sebagai tempat menyimpan abu jenazah Raja Indra (782 – 812 M), yang merupakan ayah dari Raja Samarrattungga dari Dinasti Syailendra. Beberapa orang percaya bahwa nama "Pawon" berasal dari kata pawuan, yang berarti tempat penampungan abu.
27. Candi Brahu - Mojokerto, Jawa Timur
Terletak di situs Trowulan, bekas ibu kota Kerajaan Majapahit, Candi Brahu adalah candi Buddha yang dibangun dari bata merah. Berdasarkan prasasti yang ditulis oleh mpu Sendok, candi ini dulunya adalah tempat pembakaran abu raja, meski penelitian lebih lanjut tidak menemukan sisa abu mayat di biliknya.
28. Candi Banyunibo - Sleman, Yogyakarta
Didirikan pada abad ke-9 di masa Kerajaan Mataran Kuno, Candi Banyunibo merupakan bangunan suci bagi umat Buddha pada masa itu, yang berarti "tetesan air". Dari puing-puing yang ditemukan, ada kemungkinan masih terdapat beberapa candi pendamping di sekitar Candi Banyunibo.
29. Candi Muara Takus - Kampar, Riau
Tidak ada yang mengetahui secara pasti kapan kompleks Candi Muara Takus ini dibangun, namun diyakini bahwa keberadaan candi ini ada pada masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya. Hal ini membuat banyak peneliti menganggapnya sebagai salah satu pusat pemerintahan Kerajaan Sriwijaya saat itu.
Berbeda dengan candi-candi Buddha lainnya di pulau Jawa yang umumnya terbuat dari andesit, candi ini dibangun dari batu pasir, batu sungai, dan bata.
30. Candi Muaro Jambi - Muaro Jambi, Jambi
Kompleks Candi Muaro Jambi adalah kompleks candi Hindu-Buddha terbesar di Asia Tenggara, diperkirakan merupakan peninggalan Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Melayu. Dalam kompleks ini terdapat sembilan bangunan yang telah direnovasi, dan masih banyak potensi bangunan kuno lainnya.
31. Candi Bahal - Padang Lawas, Sumatera Utara
Diperkirakan berasal dari abad ke-11, Candi Bahal adalah candi Buddha yang juga dikenal dengan nama Biaro Bahal dan Candi Portibi. Kompleks candi ini adalah yang terluas di Sumatera Utara dan terbagi menjadi tiga kelompok: Bahal I, Bahal II, dan Bahal III. Kehadiran candi ini sering dihubungkan dengan Kerajaan Pannai.
32. Candi Jabung - Probolinggo, Jawa Timur
Candi Jabung adalah peninggalan dari Kerajaan Majapahit yang dibangun pada tahun 1354 Masehi. Menurut kitab Pararaton, candi ini diyakini dibangun sebagai makam Bhra Gundul, seorang anggota keluarga raja. Candi Buddha ini khas dengan warna merah, yang berasal dari bata merah sebagai material utamanya.
33. Candi Plaosan - Klaten, Jawa Tengah
Candi Plaosan adalah kompleks candi yang terletak di Dukuh Plaosan dan mencakup Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul. Keberadaan dua candi utama ini sering disebut sebagai Candi Kembar. Bentuk stupa dan arca Buddha menunjukkan bahwa candi ini adalah warisan ajaran Buddhisme di Nusantara.
34. Candi Sewu
Candi Sewu merupakan kompleks candi Buddha terbesar di Indonesia setelah Candi Borobudur. Dibangun pada abad ke-8, usia Candi ini diperkirakan lebih tua daripada Candi Borobudur dan Candi Prambanan. Arti dari nama Candi Sewu adalah seribu candi, meskipun pada kenyataannya hanya ada 249 candi yang ditemukan di kompleks ini.
Bagi para petualang, Indonesia memang menyimpan berbagai objek menarik untuk dijelajahi, termasuk berbagai Candi Hindu-Buddha yang tidak hanya menyuguhkan arsitektur yang memukau, tetapi juga nilai sejarah dan sakral yang memikat.(*)
![]() |
Candi Prambanan |
Saat mempelajari sejarah Indonesia, tentu kamu menyadari bahwa Indonesia pernah mengalami periode di mana beberapa wilayahnya dikuasai oleh kerajaan-kerajaan yang menganut agama Hindu atau Buddha. Akibatnya, kerajaan-kerajaan ini meninggalkan jejak keberadaan mereka dalam beragam bentuk. Salah satu bukti tersebut adalah banyaknya candi yang terdapat di berbagai daerah di Indonesia.
Sebagai informasi, di era masa lalu, candi adalah bangunan yang terbuat dari batu yang berfungsi sebagai tempat ibadah serta lokasi penyimpanan abu jenazah raja atau pendeta Hindu-Buddha. Tentu saja, candi tidak hanya ada di Pulau Jawa tetapi juga di Pulau Bali hingga Sumatra.
Candi Hindu di Indonesia
Nah, saat berbicara tentang candi, mungkin dalam pikiran kita hanya terbayang Candi Borobudur atau Candi Prambanan saja. Padahal, Indonesia memiliki banyak sekali candi-candi Hindu-Buddha lain yang tentunya menarik untuk dipelajari. Dari candi-candi ini, kita juga bisa menemukan sejarah baru tentang masa Hindu-Buddha yang belum banyak orang ketahui, lho. Penasaran, kan? Mari kita lihat daftar candi Hindu-Buddha di Indonesia berikut ini.
1. Candi Asu Sengi - Magelang, Jawa Tengah
![]() |
Candi Asu Sengi - Magelang, Jawa Tengah |
Candi Asu Sengi terletak di Dusun Candi Pos, Desa Sengi, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang dan berada di lereng Gunung Merapi sebelah barat di tepi Sungai Tlingsin Pabelan.
Nama candi ini sejatinya diberikan oleh masyarakat setempat saat pertama kali ditemukan. Hal ini disebabkan oleh arca Lembu Nandhi yang penampilannya sudah rusak dan lebih mirip anjing (asu - anjing dalam bahasa Jawa). Proses pemulihan bangunan candi ini masih berjalan, karena sempat terkena dampak erupsi Gunung Merapi. Di Candi Asu Sengi, selain bisa menikmati pemandangan candi yang menawan, pengunjung juga dapat menyaksikan upacara adat yang diadakan oleh masyarakat sekitar.
2. Candi Umbul - Magelang, Jawa Tengah
![]() |
Candi Umbul - Magelang, Jawa Tengah |
Candi Umbul berlokasi di Dusun Candi Umbul, Desa Kartoharjo, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang. Candi ini merupakan peninggalan Kerajaan Mataram Hindu pada dinasti Syailendra. Selain menawarkan suasana sejuk dan pemandangan sawah yang memukau, Candi Umbul juga memiliki dua kolam besar dan kecil yang bisa digunakan pengunjung untuk berendam.
3. Candi Klero - Semarang, Jawa Tengah
![]() |
Candi Klero - Semarang, Jawa Tengah |
Candi Klero adalah salah satu candi bercorak Hindu yang terletak di Ngentak Lor, Klero, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang. Candi ini memiliki lokasi strategis, yaitu di Jalan Raya Salatiga-Solo dan tidak jauh dari Pasar Tengaran. Meskipun demikian, candi ini masih tergolong jarang dikunjungi.
Walaupun begitu, Candi Klero tetap dirawat dengan baik, dan ukurannya yang relatif kecil tidak akan membuat pengunjung merasa capek saat menjelajahinya.
4. Candi Pringapus - Temanggung, Jawa Tengah
![]() |
Candi Pringapus - Temanggung, Jawa Tengah |
Candi Pringapus adalah salah satu tujuan wisata sejarah yang terletak di daerah Temanggung, Jawa Tengah. Candi ini dapat menjadi tempat berfoto karena lingkungan di sekitarnya yang cantik dan terawat.
Pada jam-jam tertentu, pengunjung dapat menikmati pemandangan gunung dari Candi Pringapus. Tak hanya itu, warga lokal juga sering menggunakan halaman depan candi untuk upacara adat yang dapat disaksikan oleh pengunjung.
5. Candi Ngempon - Semarang, Jawa Tengah
![]() |
Candi Ngempon - Semarang, Jawa Tengah |
Candi Ngempon, yang juga dikenal sebagai Candi Muncul, merupakan salah satu candi peninggalan kerajaan Hindu. Konon, candi ini berfungsi sebagai pusat pelatihan untuk mengasah keahlian seseorang menjadi empu atau mpu.
Sayangnya, Candi Ngempon masih tergolong sepi pengunjung. Namun, beberapa wisatawan datang ke Candi Ngempon untuk mencoba berendam di Pemandian Air Panas Petirtaan Derekan atau berfoto di sekitar candi.
6. Candi Prambanan - Sleman, Yogyakarta
![]() |
Candi Prambanan - Sleman, Yogyakarta |
Dikenal juga sebagai Candi Roro Jonggrand, kompleks Candi Prambanan adalah kompleks Candi Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 Masehi.
Berdasarkan prasasti Siwagrha, diketahui bahwa candi ini mulai dibangun sekitar tahun 850 Masehi oleh Rakai Pikatan, dan kemudian dikembangkan oleh Balitung Maha Sambu saat era kerajaan Medang Mataram.
Dari prasasti ini juga diceritakan bahwa Candi Prambanan dibangun sebagai persembahan kepada Trimurti (tiga dewa utama dalam Hindu), yakni Brahma, Wisnu, dan Siwa.
Setelah sempat terlantar dan kehilangan identitas sejarah, masyarakat setempat menciptakan legenda asal-usul mengenai keberadaan candi-candi di kompleks ini dan lahirlah legenda rakyat Roro Jongrang.
7. Candi Dieng - Wonosobo, Jawa Tengah
Setelah sempat terlantar dan kehilangan identitas sejarah, masyarakat setempat menciptakan legenda asal-usul mengenai keberadaan candi-candi di kompleks ini dan lahirlah legenda rakyat Roro Jongrang.
7. Candi Dieng - Wonosobo, Jawa Tengah
![]() |
Candi Dieng - Wonosobo, Jawa Tengah |
Terletak di pegunungan Dieng, Candi Dieng merupakan Candi Hindu aliran Siwa yang diperkirakan dibangun pada akhir abad ke-8 hingga awal abad ke-9.
Dengan luas sekitar 1.8 x 0.8 km2, kompleks Candi Dieng terbagi menjadi 3 kelompok dan 1 candi yang berdiri sendiri, dengan nama yang diambil dari tokoh cerita dalam Kitab Mahabarata, yaitu kelompok Arjuna, kelompok Gatotkaca, kelompok Dwarawati, dan Candi Bima.
8. Candi Gedong Songo - Semarang, Jawa Tengah
![]() |
Candi Gedong Songo - Semarang, Jawa Tengah |
Ditemukan oleh Raffles pada tahun 1804, Candi Gedong Songo adalah Candi Hindu warisan Wangsa Syailendra pada abad ke-9, tepatnya tahun 927 Masehi. Kompleks Candi yang terdiri dari 9 Candi ini tersebar di lereng Gunung Ungaran pada ketinggian sekitar 1200 m di atas permukaan laut.
9. Candi Jago - Malang, Jawa Timur
![]() |
Candi Jago - Malang, Jawa Timur |
Berdasarkan informasi dari kitab Negarakertagama dan Pararaton, Candi Jago memiliki nama asli Jajaghu yang berarti 'kemegahan' yang pembangunannya dilakukan sebagai penghormatan kepada Raja Sri Jaya Wisnuwardhana, Raja Singasari yang menganut agama Syiwa Buddha, suatu aliran yang merupakan perpaduan antara ajaran Hindu dan Buddha.
Di candi yang dibangun menggunakan batuan andesit ini, para pengunjung bisa menemukan relief-relief Kunjarakarna dan Pancatantra yang ada di lokasi ini.
10. Candi Arca Gupolo - Sleman, Yogyakarta
![]() |
Candi Arca Gupolo - Sleman, Yogyakarta |
Tidak seperti candi-candi Hindu sebelumnya, Arca Gupolo merupakan situs peninggalan beraliran Hindu yang tersusun dari tujuh arca. Nama Gupolo sendiri diberikan oleh penduduk setempat kepada patung Agastya yang merupakan salah satu arca yang terdapat dalam situs ini.
Di dekat lokasi ini juga terdapat sumber air yang jernih dan tak pernah kering meskipun di musim kemarau yang panjang.
11. Candi Sukuh - Karanganyar, Jawa Tengah
![]() |
Candi Sukuh - Karanganyar, Jawa Tengah |
Sekilas, candi Hindu yang satu ini tampak seperti piramida. Selain bentuknya yang unik, candi ini cukup menarik perhatian karena penggambaran organ reproduksi manusia secara eksplisit terlihat pada relief dan arca di Candi Sukuh. Pada tahun 1995, situs Candi Sukuh diajukan ke UNESCO sebagai salah satu situs warisan dunia.
12. Candi Cetho - Karanganyar, Jawa Tengah
![]() |
Candi Cetho - Karanganyar, Jawa Tengah |
Candi bercorak Hindu di Indonesia yang selanjutnya adalah Candi Cetho, yang diperkirakan dibangun pada akhir era kerajaan Majapahit.
Kompleks Candi ini tidak hanya menjadi lokasi ziarah bagi umat Hindu tetapi juga menjadi area pemujaan. Para penganut kepercayaan Kejawen juga sering menjadikan Candi Cetho sebagai tempat bertapa.
13. Candi Penataran - Blitar, Jawa Timur
13. Candi Penataran - Blitar, Jawa Timur
![]() |
Candi Penataran - Blitar, Jawa Timur |
Candi Penataran adalah kompleks Candi Hindu terbesar di Jawa Timur yang sudah ada sejak zaman kerajaan Kediri. Berdasarkan informasi dari prasasti Palah, candi ini diperkirakan dibangun pada 1194 oleh Raja Çrnga (Syrenggra) yang bergelar Sri Maharaja Sri Sarweqwara Triwikramawataranindita Çrengalancana Digwijayottungadewa, dikenal dengan nama Candi Palah.
Awalnya, candi ini juga didirikan sebagai tempat upacara pemujaan untuk menangkis bahaya dari Gunung Kelud yang saat itu sering meletus.
14. Candi Cangkuang - Garut, Jawa Barat
![]() |
Candi Cangkuang - Garut, Jawa Barat |
Satu-satunya candi yang dapat ditemukan di tanah Sunda adalah Candi Cangkuang. Selain arca Dewa Siwa yang menunjukkan bahwa candi ini bercorak Hindu, di kompleks Candi juga terdapat makam Arief Muhammad yang konon merupakan leluhur penduduk setempat.
15. Candi Gunung Sari - Magelang, Jawa Tengah
![]() |
Candi Gunung Sari - Magelang, Jawa Tengah |
Candi beraliran Hindu Siwa ini adalah tempat ditemukannya prasasti Canggal. Candi Gunung Sari diyakini merupakan peninggalan dari abad ke-6 hingga ke-8, menjadikannya sebagai candi tertua di tanah Jawa, lebih tua daripada Candi Borobudur dan Candi Prambanan.
16. Candi Gunung Wukir - Magelang, Jawa Tengah
![]() |
Candi Gunung Wukir - Magelang, Jawa Tengah |
Nama candi Hindu ini diambil dari lokasinya yang berada di Bukit Wukir. Namun, Candi Gunung Wukir juga dikenal dengan istilah Candi Cangkal atau Shiwalingga. Candi ini didirikan pada tahun 732 Masehi, pada masa pemerintahan Raja Sanjaya dari kerajaan Mataram Kuno.
17. Candi Sambisari - Sleman, Yogyakarta
![]() |
Candi Sambisari - Sleman, Yogyakarta |
Didirikan pada abad ke-9 di bawah pemerintahan Raja Rakai Garung pada zaman Kerajaan Mataram Kuno, candi ini ditemukan secara tidak sengaja pada tahun 1966 oleh seorang petani di Desa Sambisari.
Saat ditemukan, posisi Candi Sambisari berada 6,5 meter di bawah permukaan tanah. Diduga kuat hal ini disebabkan oleh timbunan lahar dari Gunung Merapi yang meletus pada awal abad ke-11 yang terlihat dari banyaknya material vulkanik di sekitar Candi Sambisari.
Candi Buddha di Indonesia
18. Candi Lumbung - Sleman, Yogyakarta
![]() |
Candi Lumbung - Sleman, Yogyakarta |
Candi Lumbung berlokasi di Dukuh Bener, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Meskipun Candi Lumbung berada dalam kawasan Candi Prambanan yang bercorak Hindu, Candi Lumbung sebenarnya bercorak Buddha. Saat berkunjung ke Candi Lumbung, para pengunjung akan dimanjakan dengan pemandangan candi yang terawat dengan baik.
Lokasinya dikelilingi oleh pepohonan rindang yang menambah keasrian candi. Selain itu, Candi Lumbung juga tergolong unik karena bentuknya yang menyerupai lumbung, yang kemudian menjadi nama dari candi ini.
19. Candi Ngawen - Magelang, Jawa Tengah
Lokasinya dikelilingi oleh pepohonan rindang yang menambah keasrian candi. Selain itu, Candi Lumbung juga tergolong unik karena bentuknya yang menyerupai lumbung, yang kemudian menjadi nama dari candi ini.
19. Candi Ngawen - Magelang, Jawa Tengah
![]() |
Candi Ngawen - Magelang, Jawa Tengah |
Candi Ngawen terletak di Desa Ngawen, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang. Candi ini memiliki lima candi kecil.
Bangunan utama candi tidak dihiasi oleh patung Buddha yang kehilangan kepalanya. Uniknya, keempat sudut bangunan Candi Ngawen ditempati oleh empat patung singa yang sangat mirip dengan corak Hindu. Namun, bagian dari candi yang berupa stupa dan teras berundak menunjukkan bahwa candi ini adalah bercorak Buddha.
20. Candi Sojiwan - Klaten, Jawa Tengah
20. Candi Sojiwan - Klaten, Jawa Tengah
![]() |
Candi Sojiwan - Klaten, Jawa Tengah |
Candi Sojiwan berlokasi di Desa Kebon Dalem Kidul, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Prambanan. Meskipun berada di area Prambanan, Candi Sojiwan tetap dikategorikan sebagai candi yang bercorak Buddha.
Keunikan dari Candi Sojiwan terlihat dari relief bangunannya yang menampilkan cerita binatang. Tidak hanya itu, Candi Sojiwan juga menawarkan spot foto menarik untuk para pengunjung berfoto sendiri atau bersama keluarga.
21. Candi Sanggrahan - Tulungagung, Jawa Timur
21. Candi Sanggrahan - Tulungagung, Jawa Timur
![]() |
Candi Sanggrahan - Tulungagung, Jawa Timur |
Candi Sanggrahan, yang juga dikenal dengan nama Candi Cungkup, terletak di Desa Sanggrahan, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.
Struktur Candi Sanggrahan memiliki dua lapisan kaki candi dengan bentuk bujur sangkar dan menghadap ke barat. Relief yang menghiasi Candi Sanggrahan mencakup gambar kancil yang memiliki telinga lebar dan singa, diukir secara berhadapan dalam delapan panel.
22. Candi Batujaya - Karawang, Jawa Barat
22. Candi Batujaya - Karawang, Jawa Barat
![]() |
Candi Batujaya - Karawang, Jawa Barat |
Secara administratif, Candi Batujaya berada di dua lokasi, yaitu Desa Segaran di Kecamatan Batujaya dan Desa Telagajaya yang termasuk Kecamatan Pakisjaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Diceritakan, Candi Batujaya merupakan salah satu candi tertua di Indonesia, bahkan usianya lebih tua daripada Candi Borobudur.
Candi ini berada di tengah-tengah ladang yang indah, menawarkan kenyamanan bagi pengunjung yang datang. Dalam area Candi Batujaya terdapat dua candi utama, yakni Candi Jiwa dan Candi Blandongan yang terletak berdekatan.
23. Candi Borobudur - Magelang, Jawa Tengah
Candi ini berada di tengah-tengah ladang yang indah, menawarkan kenyamanan bagi pengunjung yang datang. Dalam area Candi Batujaya terdapat dua candi utama, yakni Candi Jiwa dan Candi Blandongan yang terletak berdekatan.
23. Candi Borobudur - Magelang, Jawa Tengah
![]() |
Candi Borobudur - Magelang, Jawa Tengah |
Dalam pembicaraan tentang candi beraliran Buddha, tidak lengkap rasanya tanpa menyebut Candi Borobudur. Dibangun pada abad ke-8 Masehi oleh penganut Buddha Mahayana, Candi Borobudur tersusun dari berbagai stupa.
Ukuran dan kemegahan Candi Borobudur menjadikannya monumen dan kuil Buddha terbesar di dunia, yang hingga kini masih dipakai untuk peribadatan umat Buddha, khususnya saat memperingati hari Trisuci Waisak.
24. Candi Kalasan - Sleman, Yogyakarta
![]() |
Candi Kalasan - Sleman, Yogyakarta |
Candi Kalasan, yang terdiri dari 52 stupa, merupakan candi beraliran Buddha yang didirikan sebagai penghormatan kepada Bodhisattva wanita, Tarabhawana. Candi ini juga sebagai bukti keberadaan Wangsa Syailendra yang berkuasa di Sriwijaya, Sumatera, atas tanah Jawa.
25. Candi Mendut - Magelang, Jawa Tengah
![]() |
Candi Mendut - Magelang, Jawa Tengah |
Candi Mendut dibangun pada masa pemerintahan Raja Indra dari Dinasti Syailendra, meliputi tiga arca Buddha besar, termasuk Dhyani Buddha Wairocana dalam sikap dharmacakramudra, diapit oleh arca Awalokiteśwara (Padmapāņi) di kiri dan arca Wajrapāņi di kanan.
26. Candi Pawon - Magelang, Jawa Tengah
![]() |
Candi Pawon - Magelang, Jawa Tengah |
Candi Pawon adalah candi Buddha yang terletak di antara Candi Borobudur dan Candi Mendut, dengan hubungan yang sangat erat. Hal ini terbukti dari posisi geografisnya yang lurus dan relief yang senada.
Menurut Casparis, Candi Pawon berfungsi sebagai tempat menyimpan abu jenazah Raja Indra (782 – 812 M), yang merupakan ayah dari Raja Samarrattungga dari Dinasti Syailendra. Beberapa orang percaya bahwa nama "Pawon" berasal dari kata pawuan, yang berarti tempat penampungan abu.
27. Candi Brahu - Mojokerto, Jawa Timur
![]() |
Candi Brahu - Mojokerto, Jawa Timur |
Terletak di situs Trowulan, bekas ibu kota Kerajaan Majapahit, Candi Brahu adalah candi Buddha yang dibangun dari bata merah. Berdasarkan prasasti yang ditulis oleh mpu Sendok, candi ini dulunya adalah tempat pembakaran abu raja, meski penelitian lebih lanjut tidak menemukan sisa abu mayat di biliknya.
28. Candi Banyunibo - Sleman, Yogyakarta
![]() |
Candi Banyunibo - Sleman, Yogyakarta |
Didirikan pada abad ke-9 di masa Kerajaan Mataran Kuno, Candi Banyunibo merupakan bangunan suci bagi umat Buddha pada masa itu, yang berarti "tetesan air". Dari puing-puing yang ditemukan, ada kemungkinan masih terdapat beberapa candi pendamping di sekitar Candi Banyunibo.
29. Candi Muara Takus - Kampar, Riau
![]() |
Candi Muara Takus - Kampar, Riau |
Tidak ada yang mengetahui secara pasti kapan kompleks Candi Muara Takus ini dibangun, namun diyakini bahwa keberadaan candi ini ada pada masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya. Hal ini membuat banyak peneliti menganggapnya sebagai salah satu pusat pemerintahan Kerajaan Sriwijaya saat itu.
Berbeda dengan candi-candi Buddha lainnya di pulau Jawa yang umumnya terbuat dari andesit, candi ini dibangun dari batu pasir, batu sungai, dan bata.
30. Candi Muaro Jambi - Muaro Jambi, Jambi
![]() |
Candi Muaro Jambi - Muaro Jambi, Jambi |
Kompleks Candi Muaro Jambi adalah kompleks candi Hindu-Buddha terbesar di Asia Tenggara, diperkirakan merupakan peninggalan Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Melayu. Dalam kompleks ini terdapat sembilan bangunan yang telah direnovasi, dan masih banyak potensi bangunan kuno lainnya.
31. Candi Bahal - Padang Lawas, Sumatera Utara
![]() |
Candi Bahal - Padang Lawas, Sumatera Utara |
Diperkirakan berasal dari abad ke-11, Candi Bahal adalah candi Buddha yang juga dikenal dengan nama Biaro Bahal dan Candi Portibi. Kompleks candi ini adalah yang terluas di Sumatera Utara dan terbagi menjadi tiga kelompok: Bahal I, Bahal II, dan Bahal III. Kehadiran candi ini sering dihubungkan dengan Kerajaan Pannai.
32. Candi Jabung - Probolinggo, Jawa Timur
![]() |
Candi Jabung - Probolinggo, Jawa Timur |
Candi Jabung adalah peninggalan dari Kerajaan Majapahit yang dibangun pada tahun 1354 Masehi. Menurut kitab Pararaton, candi ini diyakini dibangun sebagai makam Bhra Gundul, seorang anggota keluarga raja. Candi Buddha ini khas dengan warna merah, yang berasal dari bata merah sebagai material utamanya.
33. Candi Plaosan - Klaten, Jawa Tengah
![]() |
Candi Plaosan - Klaten, Jawa Tengah |
Candi Plaosan adalah kompleks candi yang terletak di Dukuh Plaosan dan mencakup Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul. Keberadaan dua candi utama ini sering disebut sebagai Candi Kembar. Bentuk stupa dan arca Buddha menunjukkan bahwa candi ini adalah warisan ajaran Buddhisme di Nusantara.
34. Candi Sewu
![]() |
Candi Sewu |
Candi Sewu merupakan kompleks candi Buddha terbesar di Indonesia setelah Candi Borobudur. Dibangun pada abad ke-8, usia Candi ini diperkirakan lebih tua daripada Candi Borobudur dan Candi Prambanan. Arti dari nama Candi Sewu adalah seribu candi, meskipun pada kenyataannya hanya ada 249 candi yang ditemukan di kompleks ini.
Bagi para petualang, Indonesia memang menyimpan berbagai objek menarik untuk dijelajahi, termasuk berbagai Candi Hindu-Buddha yang tidak hanya menyuguhkan arsitektur yang memukau, tetapi juga nilai sejarah dan sakral yang memikat.(*)