Ludruk: Teater Rakyat yang Tetap Hidup di Tengah Modernisasi
0 menit baca
Apa Itu Ludruk?
Ludruk adalah seni pertunjukan tradisional Jawa Timur yang berasal dari Surabaya dan sekitarnya. Berbeda dengan ketoprak dari Jawa Tengah, Ludruk dibawakan dalam bahasa Jawa khas Suroboyoan dengan gaya yang lebih jenaka, spontan, dan penuh sindiran sosial.
Yang paling unik? Semua pemain Ludruk adalah laki-laki - termasuk pemeran wanita.
Sejarah Ludruk: Dari Ronggeng ke Revolusi
Ludruk lahir dari pertunjukan ronggeng dan berkembang pesat pada masa kolonial hingga awal kemerdekaan. Saat itu, Ludruk tidak hanya menjadi hiburan, tapi juga alat propaganda dan penyadaran politik.
Grup legendaris seperti Ludruk Karya Budaya memainkan peran penting dalam menyuarakan penderitaan rakyat lewat cerita-cerita sederhana.
Struktur Pertunjukan Ludruk
Satu pementasan Ludruk biasanya terdiri dari beberapa bagian:
Ludruk punya kekuatan utama: menyuarakan realita masyarakat kecil. Dari isu pengangguran, korupsi, harga sembako, hingga cinta segitiga antara tukang becak dan pedagang pasar—semua dikemas dalam gaya jenaka, kadang absurd, tapi mengena.
Bertahan di Tengah Modernisasi
Meski bioskop dan TikTok makin mendominasi, Ludruk tidak sepenuhnya menghilang. Beberapa komunitas dan seniman terus menghidupkan panggung:
Ludruk adalah seni pertunjukan tradisional Jawa Timur yang berasal dari Surabaya dan sekitarnya. Berbeda dengan ketoprak dari Jawa Tengah, Ludruk dibawakan dalam bahasa Jawa khas Suroboyoan dengan gaya yang lebih jenaka, spontan, dan penuh sindiran sosial.
Yang paling unik? Semua pemain Ludruk adalah laki-laki - termasuk pemeran wanita.
Sejarah Ludruk: Dari Ronggeng ke Revolusi
Ludruk lahir dari pertunjukan ronggeng dan berkembang pesat pada masa kolonial hingga awal kemerdekaan. Saat itu, Ludruk tidak hanya menjadi hiburan, tapi juga alat propaganda dan penyadaran politik.
Grup legendaris seperti Ludruk Karya Budaya memainkan peran penting dalam menyuarakan penderitaan rakyat lewat cerita-cerita sederhana.
Struktur Pertunjukan Ludruk
Satu pementasan Ludruk biasanya terdiri dari beberapa bagian:
- Tari Remo Pembuka – Tarian energik sebagai salam penghormatan.
- Kidungan – Lagu-lagu jenaka yang dibawakan dalam tembang tradisional.
- Lawakan – Dialog spontan antar tokoh, biasanya penuh humor dan kritik sosial.
- Lakon – Cerita utama yang sering menggambarkan kehidupan sehari-hari masyarakat, konflik sosial, atau sejarah lokal.
Ludruk punya kekuatan utama: menyuarakan realita masyarakat kecil. Dari isu pengangguran, korupsi, harga sembako, hingga cinta segitiga antara tukang becak dan pedagang pasar—semua dikemas dalam gaya jenaka, kadang absurd, tapi mengena.
Bertahan di Tengah Modernisasi
Meski bioskop dan TikTok makin mendominasi, Ludruk tidak sepenuhnya menghilang. Beberapa komunitas dan seniman terus menghidupkan panggung:
- Ludruk Cak Durasim (Surabaya) – Tampil reguler di Taman Budaya Jawa Timur.
- Ludruk Pandanwangi (Jombang) – Fokus regenerasi aktor muda.
- Festival Ludruk Remaja – Ajang tahunan untuk anak muda mengenal seni ini.
Nonton Ludruk, Di Mana?
Ingin menonton Ludruk secara langsung? Beberapa tempat yang masih aktif menggelar pertunjukan antara lain:
Ingin menonton Ludruk secara langsung? Beberapa tempat yang masih aktif menggelar pertunjukan antara lain:
- Gedung Cak Durasim – Surabaya
- Acara budaya di kampus & desa wisata
- Festival Bulanan di Taman Budaya